Komoditi Ekspor Afrika Selatan

0

Apa yang Anda ketahui tentang Afrika Selatan? Dikenal karena terbelakang, Seringkali masyarakat dunia masih menganggap negara ini sebelah mata. Padahal, banyak kekayaan alam Afrika yang mungkin belum Anda ketahui.

Republik Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Afrika Selatan bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman Afrika Selatan. Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang terutamanya bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Afrika selatan menjadi negara penghasil berlian terbesar di dunia. Pada tahun 2017, Afrika Selatan menghasilkan USD 3,09 miliar untuk menjadi negara ketiga terbesar penghasil berlian, setelah Rusia dan Kanada (berdasarkan situs www.thediamondloupe.com). Akibat kandungan berlian yang berlimpah, negara ini pernah menjadi perebutan negara Belanda Inggiris, yang akhirnya dimenangkan Pihak Inggris. Lalu, apa saja komoditi paling besar di Afrika setelah berlian? Berikut ini daftar komoditas ekspor Afrika Selatan terbesar:

  • Bituminous coal, whether or not pulverised, non-agglomerated (USD 6,069,015)
  • Gold, incl. gold plated with platinum, in semi-manufactured forms, for non-monetary purposes (USD 5,473,969)
  • Manganese ores and concentrates, incl.ferruginous manganese ores and concentrates, with a manganese content of >= 20%, calculated on the dry weight (USD 3,605,482)
  • Motor vehicles for the transport of goods, with compression-ignition internal combustion piston engine (USD 3,096,510)
  • Ferro-chromium, containing by weight > 4% of carbon (USD 3,068,700)
  • Agglomerated iron ores and concentrates (excluding roasted iron pyrites(USD 2,670,733)
  • “Light oils and preparations, of petroleum or bituminous minerals which >= 90% by volume “incl.losses” distil at 210°C “ASTM D 86 method”” (excluding containing biodiesel) (USD 2,530,074)
  • Platinum, in semi-manufactured forms (USD 2,270,627)
  • Motor cars and other motor vehicles principally designed for the transport of

Afrika Selatan merupakan salah satu negara yang melakukan impor ke Indonesia. Di antara komoditas Indonesia yang diimpor oleh Afrika Selatan ialah sebagai berikut:

  • Palm oil and its fractions, whether or not refined (excluding chemically modified (USD 164,574)
  • Motor cars and other motor vehicles principally designed for the transport of person (USD 99,350)
  • Natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle and similar natural gums, in primary forms or in plates, sheets or strip (USD 34,241)
  • Footwear with outer soles of rubber, plastics, leather or composition leather and uppers of leather (USD 29,010)
  • Uncoated paper and paperboard, of a kind used for writing, printing or other graphic purpose (USD 22,532)
  • Coconut “copra”, palm kerne (USD 22,392)
  • Ceramic wares for laboratory, chemical or other technical uses (USD 21,355)
  • Parts and accessories for tractors, motor vehicles for the transport of ten or more persons (USD 16,501)
  • Builders’ joinery and carpentry, of wood, (USD 15,401)
  • Footwear with outer soles of rubber, plastics, leather or composition leather and uppers of textile materials (excluding toy footwear) (USD 1,303)

Mayoritas ekspor batubara Afrika Selatan adalah dikapalkan melalui terminal batubara teluk Richard (Richards Bay Coal Terminal/RBCT). Dengan kapasitas ekspor mencapai 79,4 setiap tahunnya, RBCT adalah fasilitas eksport batubara terbesar di dunia. Sejauh ini, produk Indonesia yang diminati Afrika Selatan antara lain kelapa sawit, karet, produk otomotif, bahan kimia, sepatu dan kakao. Sementara, produk Afrika Selatan yang masuk ke Indonesia adalah bubuk kayu, aluminium, buah-buahan dan tembaga. Tercatat, total perdagangan kedua negara pada 2016 mencapai lebih dari satu miliar dolar Amerika Serikat. Dari total nilai perdagangan tersebut, nilai ekspor mencapai US$727,8 juta dan impor senilai US$290,8 juta, sehingga Indonesia mengantongi surplus sebesar US$437 juta.

 

 

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version