Kemenyan merupakan salah satu komoditas unggulan kayu aromatik Indonesia disamping gambir, gaharu, dan cendana. Dalam setahun, setidaknya Indonesia mengekspor 5000 ton kemenyan ke luar negeri dengan harga Rp 100.000 hingga 150.000 per kilogram. Meskipun harga kemenyan pernah anjlok, Indonesia masih terus berusaha mendapatkan nilai ekspor dari komoditi ini.
Kemenyan merupakan getah kering yang dihasilkan dari pohon kemenyan. Resin (getah kemenyan) yang kering biasanya berwarna putih dan memiliki aroma harum. Di Indonesia, tumbuhan ini tersebar alami di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Ada tujuh macam jenis kemenyan namun yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomis lebih ada empat macam yaitu Kemenyan Sumatera, Kemenyan Bulu, Kemenyan Toba, dan Kemenyan Siam.
Pohon kemenyan menghasilkan getah yang memiliki berbagai manfaat diantaranya sebagai bahan pengawet dan campuran obat batuk dalam industri farmasi. Dalam pembuatan parfum, kemenyan digunakan sebagai bahan baku wewangian. Di masyarakat kita, secara tradisional kemenyan banyak digunakan untuk campuran dupa dalam berbagai acara spiritual.
Berita baru-baru ini, dilansir dari Tempo, minyak kemenyan menarik perhatian investor Jerman yang hadir pada ajang Indonesia Innovation Day (IDD) di Universitas Saarlandes, Jerman, pada tanggal 26 Juni 2019. Investor tersebut tertarik untuk menanamkan modal dalam usaha pengolahan minyak kemenyan produksi Balai Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Sumatera Utara. Peneliti Balai Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Aswandi, mengatakan bahwa penelitian mengenai kemenyan telah dilakukan sejak tahun 2010 dan pengolahan kemenyan ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia.
Anda ingin tahu komoditi lainnya yang menarik untuk diekspor? Untuk mendapatkan ifonya, ayo kunjungi http://www.goexport.org