Ekspor pertanian terus mengalami peningkatan selama beberapa bulan terakhir dikala neraca perdagangan mengalami defisit. Kementan dengan program upaya khusus swasembada komoditas, akselerasi penggunaan alat mesin pertanian (alsintan), dan mekanisme, implementasi pertanian modern, serta orientasi bibit unggul, berhasil membuat peningkatan dalam sektor pertanian.
Bahkan, para akademisi pun memberikan apresiasi pada kebijakan Kementan ini. Salah satunya yaitu Ujan Paman, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) mendukung kebijakan-kebijakan tersebut yang dianggapnya telah memacu ekspor dan menyejahterkan petani.
Selain itu, Kementan juga memiliki program pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam rangka mendorong penguatan diversifikasi pangan yang disebut dengan program swasembada protein. Sekarang Indonesia bisa mengekspor telur dan daging ayam serta kambing dalam jumlah besar menurut Ujang. Pertanian Indonesia sudah mulai mengarah pada pertanian modern dan teknologi 4.0. Hal ini sangat memungkinkan proses produksi bisa dilakukan dengan lebih baik.
Menurut Kuntoro Boga Andi, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, demi memenangkan persaingan di pasar ekspor, pemerintah telah bekerja pada akar masalahnya yakni peremajaan. Peremajaan yang dilakukan tidak hanya pada satu komoditas namun pada berbagai komoditas dilakukan peremajaan khususnya pada tanaman perkebunan.
Upaya pemerintah ini dilakukan agar bisa terus menggenjot ekspor dan membangun pertanian Indonesia. Jika hal ini terus berlanjut dengan dukungan semua pihak yang terlibat, tidak hanya ekspor yang akan melambung tetapi neraca dagang pun akan selalu surplus.
Source: Tribunnews.com
Untuk mengetahui info ekspor lebih lanjut, silakan kunjungi http://www.goexport.org
