Ekspor pisang bisa? SANGAT BISA !!
Sekarang ini pemerintah sedang menggenjot ekspor pisang ke Jepang. Tidak hanya ke Jepang, permintaan pun datang dari negeri tetangga. Bahkan, mereka meminta dikirimkan dua kontainer pisang per minggu. Kemarin, 5 Agustus 2019, baru saja Kementan mengekspor 18 ton pisang tanduk dan 9,8 ton dari Jawa Timur (Puspa Agro Sidoarjo) ke Malaysia. Sebenarnya, pihak Malaysia malah menginginkan 15 kontainer atau sekitar 300 ton per minggu namun permintaan ini belum dapat terpenuhi karena faktor ketersediaan yang belum mencukupi. Hal tersebut disampaikan tertulis oleh Direktur CV. Bintang Perkasa di Sidoarjo, Adi Nurhadi.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pemerintah sedang gencar-gencarnya meningkatkan ekspor produk hortikultura. Menurut Suwandi, Dirjen Hortikultura, volume dan nilai ekspor pisang Indonesia terus meningkat. Di Jepang, permintaan pasar yang tinggi dijadikan sebagai peluang emas oleh Indonesia. Diketahui bahwa pada tahun 2017 saja, rata-rata konsumsi pisang di Jepang sekitar 18,5 kilogram per rumah tangga. Pisang Indonesia baru bisa menembus pasar Jepang pada tahun 2015. Namun, menurut Atase Pertanian KBRI Tokyo, Sri Nuryanti, menyebutkan bahwa pada tahun kemarin Indonesia berada di posisi ke 10 sebagai negara eksportir pisang ke Jepang.
Importir utama pisang ke negeri sakura yaitu Filipina. Dengan faktor geografis yang lebih dekat dengan Jepang daripada Amerika Latin atau Ekuador yang merupakan eksportir terbesar pisang sebelumnya, Filipina dengan mudah menguasai pasar pisang di Jepang.
Saat ini, pemerintah Indonesia sedang berusaha menambah pasokan pisang yang akan diekspor ke Jepang. Jumlah 1000 ton akan dilipatkan menjadi 10.000 ton per tahun. Dengan begitu, sangat memungkinkan pisang Indonesia akan lebih menguasai pasar Jepang daripada pisang Filipina.
Untuk mengetahui info ekspor lebih lanjut, silakan kunjungi http://www.goexport.org