Sudah sejak dahulu, sawit menjadi produk ekspor yang disenangi berbagai negara. Sawit punya banyak manfaat diantaranya sebagai Bahan Pembuatan Minyak Goreng, Bahan Campuran dalam Cat, Bahan Campuran dalam Proses Pengolahan Mentega, Pembuatan Biodiesel, Bahan Pemuatan Lotion atau Cream Kecantikan, dan lain-lain.
Mengutip dari detik.com, Swiss menganut demokrasi langsung dimana pengambilan keputusan di level negara sering dilakukan melalui referendum. Isu kelapa sawit diangkat oleh LSM di Swiss dan berhasil dimasukkan sebagai agenda dalam referendum mendatang.
Isu anti kelapa sawit mulai mengemuka beberapa tahun ini di Uni Eropa, dipelopori oleh gerakan berbagai lembaga swadaya masyarakat. Mereka mengangkat isu-isu lingkungan, sosial dan kesehatan untuk meyakinkan pengambil kebijakan agar melarang kelapa sawit asal Indonesia. Akibatnya, terjadi diskriminasi kelapa sawit Indonesia di pasar Uni Eropa. Salah satunya menyangkut produk turunannya yaitu biodiesel. Pemerintah Indonesia sedang menggugat diskriminasi tersebut di World Trade Organization. Saat ini gugatan sudah masuk dalam tahap pembentukan panel.
Jerry yang menjadi pimpinan delegasi dalam sidang gugatan diskriminasi kelapa sawit di WTO menilai bahwa berbagai kampanye dan pelarangan yang terjadi merupakan refleksi persaingan dagang dan tidak berpijak pada fakta yang sebenarnya.
Seperti diberitakan bahwa sebuah kelompok LSM dan petani Swiss mengajukan referendum untuk menolak IE CEPA karena di dalam perjanjian ada pengaturan mengenai penurunan tarif bagi minyak sawit Indonesia. Inisiasi referendum ini dapat dilangsungkan setelah kelompok tersebut berhasil mengumpulkan lebih 50 ribu tanda tangan.
Referendum direncanakan tanggal 7 Maret 2021. Perjanjian ini juga mengatur persyaratan sustainability serta syarat lain bagi minyak sawit Indonesia. Namun kelompok penentang ini tidak percaya kalau aturan itu dapat berjalan dengan baik dan menolak minyak sawit Indonesia masuk pasar Swiss.
Presiden Swiss yang juga menjabat sebagai Menteri Ekonomi menyatakan bahwa bila Swiss tidak menjadi bagian dari IE CEPA maka perekonomian Swiss akan mengalami kerugian besar terutama dalam perdagangan dan investasi. Presiden Swiss juga mengatakan bahwa semua kegiatan ekonomi Swiss terkait dengan perdagangan dan perjanjian IE CEPA adalah salah satu akses penting untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.