Mengutip dari CNN Indonesia, saat ini, ekspor dari Indonesia ke Amerika Serikat mengalami peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor naik US$ 265,9 juta atau 16,57% pada Desember 2020. Kenaikan ekspor ini terjadi karena penjualan pakaian dan aksesoris dari Indonesia laris manis di negeri Paman Sam tersebut.
Kepala BPS Suhariyanto mencatat realisasi ekspor Indonesia ke AS meningkat dari US$ 1,6 miliar menjadi US$ 18,62 miliair sepanjang 2020.
Komoditas yang naik tinggi adalah pakaian dan aksesoris dalam bentuk rajutan, mengalami peningkatan sebesar US% 59,9 juta.
Selain pakaian dan aksesoris rajutan, penjualan pakaian dan aksesoris non-rajutan juga kian diminati. Realisasinya meningkat US$ 42,7 Juta.
Peningkatan ekspor ke AS membuat porsi ekspor Indonesia, yaitu mencapai 12,01 persen dari total ekspor. Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor nomor dua setelah China dengan pangsa ekspor 19,31 persen.
Di sisi lain, tingginya kenaikan ekspor ke AS membuat Indonesia berhasil menorehkan surplus dagang dari AS. Nilainya mencapai US$1,23 miliar pada Desember lalu. Sebab, realisasi impor produk AS ke Indonesia hanya US$640,9 juta. Indonesia juga tercatat surplus dagang dari India US$866,3 juta dan Filipina US$468,9 juta.
Sedangkan secara total, realisasi ekspor Indonesia mencapai US$163,31 miliar pada 2020. Sementara impor hanya US$141,57 miliar.
Dengan begitu, Indonesia surplus dagang US$21,74 miliar dari Januari-Desember 2020. Surplus tersebut lebih tinggi dari defisit US$3,2 miliar pada Januari-Desember 2019.