Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatra Indonesia. Terletak di Pulau Sumatera, Lampung ternyata punya banyak hasil alam yang begitu banyak.
Mengutip dari Lampost.co, Sepuluh golongan barang utama ekspor Lampung pada September 2020 adalah lemak dan minyak hewan/nabati; kopi, teh, rempah-rempah; olahan dari buah-buahan/sayuran; ampas/sisa industri makanan; batu bara; bubur kayu/pulp; daging dan ikan olahan; gula dan kembang gula; ikan dan udang; serta karet dan barang dari karet.
Pada Mei 2020, 684 Ton Komoditas Pertanian Di Ekspor Dari Bandar Lampung Ke 8 Negara. Komoditas itu antara lain berupa Kopi Biji, Pisang, Nanas segar dan Cabai Jamu (Long papper). Total nilai ekonomi yang berhasil dicapai sebesar 6.6 miliar ini akan diekspor menuju ke delapan negara yaitu Cina, Jepang, Korea Selatan, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab dan Italia dengan dilengkapi 18 sertifikat kesehatan tumbuhan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas komoditas ekspor tersebut serentak di sembilan pintu utama pelabuhan yang dilakukan secara virtual.
Sementara ditempat yang berbeda, dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, Kepala Karantina Pertanian Lampung Muh.Jumadh melakukan penyerahan sertifikat kesehatan tumbuhan atau Phytosanitary Certifikat (PC) sebagai persyaratan negara tujuan kepada PT. Paracha Implex, PT. Great Giant Peneapple dan PT. Need Coffe Indonesia Makmur.
Kepala Pertanian Lampung, Muh.Jumadh pada kesempatan itu menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2019 untuk ekspor Cabai Jamu mencapai 48 ton, Pisang segar 16.886 ton dan untuk kopi biji 215.307 ton.
Sementara dari data tahun 2020 periode Januari – April untuk Cabai jamu mengalami peningkatan 3 kali lipat menjadi 149,8 ton dengan 10 kali frekuensi pengiriman. Sedangkan untuk Pisang Segar 1.014 ton dengan 60 kali pengiriman dan Kopi Biji 43.480 ton/ 764 kali pengiriman.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa ditengah pandemic ini, pemerintah berusaha terus mengawal ketersediaan pangan dan memperlancar arus barang dipintu pemasukan dan pengeluaran.
Ekspor menurut sektor pada September 2020 dibanding Agustus 2020 untuk sektor pertanian dan industri pengolahan meningkat. Produk pertanian naik 51,31 persen dan produk industri pengolahan naik 41,05 persen. Sementara produk pertambangan dan lainnya turun 20,48 persen.
Jika dibandingkan dengan September 2019, produk pertambangan dan lainnya turun 29,96 persen, sedangkan produk industri pengolahan naik 17,65 persen, dan produk pertanian naik 18,16 persen. Ekspor menurut sektor selama Januari-September 2020 dibandingkan Januari-September 2019, produk industri pengolahan dan produk pertanian naik masing-masing 7,85 persen dan 2,43 persen, sedangkan produk pertambangan dan lainnya turun 45,94 persen.)
Pada tanggal 16 Desember 2020 lalu, Goexport mengadakan seminar bertema “CARA MENJADI EXPORTIR MENEMBUS PASAR DUNIA” di hotel Swissbell, Lampung. Acara tersebut tentunya meraih antusias eksportir ataupun calon eksportir untuk terus melestarikan komoditas dan hasil alam Lampung ke mancanegara.
Muh.Jumadh, selaku Kepala Pertanian Lampung terus menyemangati pelaku ekspor agar komoditas pertanian di Lampung bisa terus berjalan lancar walaupun di masa pandemic.