Peraturan baru tentang ekspor kerang ternyata bukan hal mudah yang harus dilewati oleh banyak perusahaan. Dikutip dari The Jakarta Post, Perusahaan di Skotlandia mengalami kerugian saat berusaha mengekspor kerang ke Eropa. Kerang yang akan dikirim tersebut mengalami penundaan di pelabuhan karena disebabkan kurangnya dokumen yang diperlukan untuk peraturan baru, sehingga mengakibatkan produk kerang menjadi tidak layak dijual.
Industri Perikanan merasa terancam oleh penurunan permintaan dari sektor perhotelan di Inggris dan pasar ekspor lainnya karena pandemi virus corona. Harga pasar mengalami penurun sebanyak 40%.
Departemen Keuangan harus menyiapkan dana lebih atas kerugian yang dialami oleh beberapa perusahaan. Dana tersebut akan ditargetkan untuk bisnis ekspor perikanan yang dapat membuktikan kerugian nyata dalam mengekspor ikan dan kerang ke UE. Dukungan akan segera tersedia dan dibayarkan secara retrospektif untuk menutupi kerugian yang terjadi sejak 1 Januari 2021. Skema ini akan ditargetkan pada usaha kecil dan menengah dan klaim maksimum yang tersedia untuk masing-masing operator adalah £ 100.000.
Organisasi Manajemen Kelautan akan mengelola skema atas nama eksportir di seluruh Inggris. Rincian lebih lanjut akan tersedia tentang kriteria kelayakan dalam beberapa hari mendatang, setelah berkonsultasi dengan kelompok industri dan administrasi yang dilimpahkan.
Selain pendanaan, pemerintah mengatakan akan memberikan dukungan lebih lanjut kepada bisnis dalam beradaptasi dengan proses ekspor baru. Defra dan HMRC akan menawarkan dukungan yang ditargetkan, proaktif dan langsung kepada eksportir perikanan untuk membantu mereka berhasil memenuhi persyaratan baru. Ini termasuk paket pelatihan baru dan sesi lokakarya terfokus.