Semua orang tahu kalau khasiat dari Jamu dapat menjaga kekebalan tubuh. Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia yang terbuat dari bahan herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga yang menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong. Jamu sudah menjadi warisan kebudayaan masyarakat Indonesia. Jamu menjadi andalan sebagai obat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, meningkatkan stamina tubuh, hingga menjaga kecantikan. Sejak dahulu, Jamu sudah terkenal hingga ke Mancanegara. Oleh karena itu, jamu diusulkan agar mendapat pengakuan dunia sebagai Warisan budaya asli tanah air melalui UNESCO.
Contoh tanaman obat yang digunakan sebagaibahan dasar jamu diantaranya adalah temulawak, kunyit, kencur, buah mengkudu, jahe, laos, dan masih banyak lagi. Temulawak dan kunyit bahkan telah lulus uji saintifikasi yang sudah dijelaskan bahwa temulawak dapat berfungsi alami sebagai anti kanker, sumber antioksidan, serta anti mikroba (seperti virus dan bakteri), sedangkan kunyit dapat berfungsi sebagai anti tumor, anti HIV, anti inflamsi (seperti radang dan infeksi) hingga anti bakteri.
Dimasa pandemic seperti ini, penjualan jamu ke luar negeri berangsur cukup meningkat. Mengutip dari data https://investor.id/ Di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Perdagangan mencatat ekspor jamu Indonesia ke beberapa negara tercatat meningkat. Sepanjang Januari-Juli 2020, ekspor biofarmaka ke Timur Tengah mencapai nilai US$ 38,82 ribu atau naik 511,41% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 6,35 ribu. Di samping itu, ekspor jamu juga meningkat ke Amerika Serikat sebesar 8,36% dan ke Eropa meningkat 5,26%. Namun secara keseluruhan ekspor jamu Indonesia pada Januari-Juli 2020 mencapai US$ 5,69 juta atau turun 12,60% dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar US$ 6,51 juta. Pada 2019, Indonesia baru menempati posisi ke-18 eksportir jamu terbesar di dunia.
Melihat data itu, industry Jamu Indonesia diharapkan bisa terus mengembangkan usahanya. Dengan demikian, Produk jamu dan herbal Indonesia akan sejajar berada di level pelaku industri dunia, bersama China, Korsel, dan India