Ditengah pandemic, hubungan dagang Australia dengan China jadi melemah. Selama tahun 2020, ekspor produk Australia seperti barley, lobster, wine kapas, gula, kayu, batu bara dan tembaga ke China terganggu oleh kenaikan tariff dan sanksi lain seperti penangguhan perdagangan. Berhubungan dengan itu, saat ini Australia sedang mencari pasar alternatif.
Meskipun Australia terus berupaya mengembangkan hubungan perdagangan yang kuat dengan Indonesia, Indonesia tetap tidak dapat menggantikan China. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan. Indonesia belum bisa menjadi pangsa pasar China walaupun jumlah penduduk Indonesia terbesar keempat di dunia. Berdasarkan perjanjian IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement), Indonesia menghapus tariff untuk sejumlah produk yang diimpor dari Australia, termasuk daging sapi, gandum, dan produk pertanian lainnya. Menurut ketua organisasi Australia-Indonesia Business Council (AIBC) Phil Turtle, mengatakan bahwa Australia harus memfokuskan diri pada usaha ekspor ke negara lain, seperti Indonesia, untuk melengkapi hubungan dagang dengan China, tapi bukan berarti menggantikannya. Phil mengatakan selama ini potensi Indonesia sebagai salah satu tujuan ekspor utama dari Australia belum terpenuhi.
Beberapa sektor perdagangan yang masih terus aktif di Australia salah satunya dalam sektor Pertanian. Sektor pertanian merupakan bidang yang diprediksi akan terus berkembang pesat untuk diekspor Australia ke Indonesia di masa mendatang, seperti produk biji-bijian, hewan ternak dan gandum.
Misalnya saja, permintaan bijih besi dan batu bara dari Australia sangat rendah, karena dua komoditas ekspor terbesar di Australia ini jumlahnya sudah melimpah di Indonesia. Dengan kata lain, China tidak dapat digantikan dengan mudah oleh Indonesia sebagai tujuan ekspor Australia untuk dua komoditas tersebut.
Walaupun begitu hubungan dagang antara Australia dan Indonesia masih terus berkembang pesat. Menurut Phil, Australia masih terus mengeksplorasi lebih banyak kemungkinan hubungan dagang dengan Indonesia.