Hal ini merupakan kabar bahagia untuk petani bawang merah. Usaha mereka membuahkan hasil maksimal. Pasalnya, pada tanggal 16 Juli kemarin Kementan mengekspor 1000 ton bawang merah ke Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Hal ini merupakan berita luar biasa karena jika kita melihat ke belakang, pada tahun 2014 Indonesia masih mengimpor bawang merah sebanyak 74.903 ton meskipun pada tahun berikutnya nilai impor turun drastis menjadi 17.428 ton.
Mulai tahun 2017, Indonesia berhasil membalikkan keadaan menjadi eksportir berbagai produk hortikultura termasuk bawang merah dalam jumlah besar. Pada tahun ini pula Indonesia mengekspor bawang merah ke beberapa negara tetangga. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 7.750 ton. Perlu diketahui juga bahwa sejak tahun 2016, melansir data BPS, Indonesia telah menutup total kran impor untuk bawang merah dan cabai segar.
Menurut Dirjen Hortikultura, Suwandi, selama masa jabatan Mentan Amran, Indonesia telah mengekspor bawang merah ke sebelas negara. Negara impor bawang merah Indonesia adalah Jepang, Hongkong, Taiwan, Thailand, Singapore, Filipina, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, UK, dan Netherlands. Beberapa eksportir bawang merah yaitu perwakilan dari PT. Sian Liep Bumi Persada dan CV. Bawang Mas 99 yang telah berhasil mengekspor sebanyak 1000-2000 ton bawang merah.
Data terakhir Badan Pusat Statistik tahun 2018 menunjukkan bahwa produksi bawang merah menempati posisi ke dua setelah jamur. Dalam hitungan tersebut, tercatat Indonesia memproduksi jamur sebanyak 31.051.571 ton, bawang merah 1.503.438 ton, kemudian dikuti dengan kentang yaitu 1.284.762 ton. Produsen bawang merah paling banyak yaitu provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Bawang merah yang baru diekspor tersebut berasal dari petani Probolinggo dan Bima Nusa Tenggara Barat.
Source: FinanceDetik.com
Untuk mengetahui info ekspor lebih lanjut, silakan kunjungi http://www.goexport.org