Indonesia merupakan pemasok cengkeh kedua terbesar di dunia setelah Madagaskar. Kedua negara tersebut saling bergantian menduduki posisi pertama dalam hal produksi cengkeh. Cengkeh dan pala merupakan komoditas rempah unggulan Indonesia. Sebagian besar produksi cengkeh Indonesia diserap oleh pabrik rokok, selebihnya untuk kebutuhan rumah tangga (dapur). Di negara importir, cengkeh digunakan sebagai campuran kosmetik dan obat-obatan karena sangat banyak manfaat cengkeh dalam dunia kesehatan. Cengkeh juga bisa diolah menjadi saus pedas bahkan saus untuk kue. Banyaknya manfaat cengkeh ini menjadi daya tarik di pasar ekspor. Beberapa negara yang memiliki permintaan tinggi terhadap cengkeh Indonesia menurut data intracen.org, diantaranya ialah:
- India
- Singapore
- Malaysia
- United Arab Emirates
- Saudi Arabia
- United States of America
- Viet Nam
- Pakistan
- Bangladesh
- Mexico
- Peru
- Germany
- Egypt
- Dominican Republic
- Australia
- Myanmar
- Netherlands
- Brazil
- Thailand
- Poland
Akhir 2018 lalu, karena produksi cengkeh yang berlebih, ekspor pun meningkat tajam. Bahkan sekarang ini cengkeh telah memasuki pasar Timur Tengah. Sebut saja Mesir (jawapos.com) yang telah mengimpor 15 ton cengkeh dari Indonesia mulai Desember tahun lalu. Tidak hanya cengkeh, mereka juga mengimpor pala. Kedua komoditi yang diekspor tersebut bernilai hingga Rp 3,8 miliar. Sungguh menjanjikan bukan?
Jika Anda seorang petani cengkeh, masih besar peluang yang Anda miliki untuk menjadi eksportir cengkeh. Untuk mengetahui info ekspor lebih lanjut, silakan kunjungi http://www.goexport.org