Indonesia gencar memasarkan produk ke Afrika Selatan tak terkecuali Botswana. Negara yang diapit oleh daratan ini telah menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia sejak penandatanganan Komunike Bersama tentang pembukaan Hubungan Diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Botswana pada 28 Maret 2012 di New York. Sementara itu, jumlah ekspor Indonesia ke Botswana terus mengalami kenaikan selama tiga tahun terakhir. Komoditi yang diekspor Indonesia ke Botswana menurut data ITC, antara lain:
- Palm oil (excl crude) & fraction
- (Ignition) wiring sets for vehicles
- Sports footwear, rubber/plastic soles & textile uppers
- Newsprint & uncoated paper(-board)
- Paper for household/sanitary purposes, cellulose wadding/webs
- Other office machines
- Rubber pneumatic tires for motor cars, new
- Motor vehicles for the transport of persons, nes
- Coffee, not roasted, not decaffeinated
- Plywood, veneered panel & similar laminated wood
- Footwear, rubber/plastic soles & leather uppers, nes
- Pasta
- Footwear, rubber/plastic soles & textile uppers, nes
- Wooden furniture, nes
- Sports footwear, rubber/plastic/leather soles & leather uppers
- Other footwear, rubber/plastic soles & uppers
- Wooden bedroom furniture
- T-shirts & vests, knit/crochet, nes
- Wire of refined copper
- Parts & accessories of motor vehicles, nes
Untuk komoditi minyak kelapa sawit yang diekspor ke Botswana, Indonesia menempati posisi ke dua setelah Malaysia. Jumlah ekspor Malaysia sebesar US$910,7 sedangakan Indonesia sebesar US$254,6. Oleh karenanya, tidak seharusnya Indonesia merasa puas dengan angka tersebut. Namun, hal ini dapat menjadi pacuan Indonesia agar dapat mengejar Malaysia. Meskipun begitu, berdasarkan data dari Kemendag, pada tahun 2018, ekspor Indonesia ke Botswana yaitu sebesar US$597,8. Sedangkan, nilai impor hanya US$41,3. Neraca perdagangan Indonesia dan Botswana pada tahun tersebut yaitu US$556,5.
Untuk mengetahui info ekspor lebih lanjut, silakan kunjungi http://www.goexport.org